Bedah Buku "ENGKA"

 Bedah Buku "ENGKA"

oleh saudara Baso Arjuna Rachmatullah

Assalamuaalaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Salam Sejahtera bagi kita semua . Sebelumnya Perkenalkan nama Saya Baso Arjuna Rachmatullah dari staf P3M (Partisipasi, Pembangunan dan Pengabdian Masyarakat).

Pada kesempatan kali kita akan membahas buku tentang, karya dari Aiman Yusuf. Engka anggitan Aiman Yusuf membawa kita Kembali merenungi kemanusian dalam makna filosif, selain itu memberi ruang apresiasi pada karya Manusia Bugis dengan menggunakan bahasa local judul karyanya dan pendedahan tentangnya. Penulis mendedah, Engka mengambil aforisme Manusia Bugis sebagai pengantar pada budya pada saat ini (hanpir) dianggap sesuatu yang using dan karenanya tak usah dibicirakan lagi.

Pada buku ini terdapat dua bagian yaitu Engka terdapat 15 cerita dan Meloka terdapat 15 cerita juga.

Baik kita  langsung saja ke bagian pertama pada cerita Engka yaitu Pulang

Di cerita ini terdapat tokoh, si Aku, Gadis Kecil yang Bernama Kesya, Ayah dari Gadis Kecil, dan Penumpang yang lainnya.

Didalam cerita ini si gaadis kecil yang bernama Kesya, dimana dalam peerjalan pulangnya, Kesya ini merengek terus ingin pulang. Berbagai cara menjelaskan bahwa ini sudah perjalanan pulang, akan tetapi tidak berhasil dan setelah sampai di rumahnya ternyata Kesya masih ingin pulang.

Gambaran cerita diatas bisa jadi Kesya atau Si Gadis Kecil ini memiliki sisi traumatuik tersendiri karena mungkin yang menurutnya pulang adalah Ketika ayah dan ibunya bersama.

Selanjutnya kita beralih ke cerita Demuteri

Di cerita ini terdapat tokoh, yaitu si Aku, Demuteri, Ilateri dan Jamuteri. Di Cerita ini dimana Demuteri tewas di sungai yang disaksikan langsung si Aku. Karena si Aku ini  menambahkan bumbu bumbu cerita tentang Demuteri yang tewas di sungai agar telihat eksis dan selalu dimintai keterangannya terus menerus.

Pada suatu waktu si Aku mendengar cerita lain yang bukan dari dia tentang tewasnya Demuteri, ternyata yang menyebar cerita itu adalah Ilateri. Ilateri merupakan dalang dari tewasnya Demuteri karena perasaan cemburu, dan dalang dari tewasnya Jamuteri yaitu pasangan dari Demuteri.

Menurut saya makna cerita ini yang disampaikan penulis adalah dimana pada cerita ini menceritakan tentang dimana kehidupan sekarang banyak kebohongan kebohongan agar terlihat eksis didepan orang lain.

Sekarang kita beralih ke cerita selanjutnya yaitu Engka. Di cerita  ini tokohnya ialah Engka, kakaknya Engka dan Kepala Sekolah Engka.

 

Engka seorang remaja yang menginjak kelas 9 SMP yang sangat cerewet dirumahnya dimana di aini sangat malas untuk ke sekolah menurutnya, semua orang yang ada disana, tidak lebih nyata “adanya” dibandingkan game dan dunia virtual yang sedang mengelilinya bahkan mencari alasan seperti, wali kelasnya pindah sekolah, teman sebangku meninggal, kelasnya roboh karena gempa, dipalaki kelas lain, dan teman kelasnya semua menghilang. Kakak Engka ingin mencari tahu soal itu akan tetapi dia sangat sibuk kerja sehingga berdampak juga ia tidak tahu keseharian Engka bagaimana.

Setelah ia cari waktu luang dan minta izin ke bos tempat kerjanya untuk ke sekolah Engka dan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah ternyata dia menemukan fakta sebaliknya bahwa Engka anaknya pendiam, tidak mencolok bahkan cerita yang wali kelasnya pindah sekolah, teman sebangku meninggal, kelasnya roboh karena gempa, dipalaki kelas lain, dan teman kelasnya semua menghilang, semuanya bohong.

Kakak Engka dapat fakta megejutkan dari Kepala Sekolahnya Engka bahwa Engka sudah tinggal kelas setahun yang lalu.

Dicerita ini menurut saya, penulis ingin menceritakan tentang terjadinya kondisi sosial penyebab dari Engka ini tidak mau sekolah karena ia tinggal kelas setahun lalu mungkin saja ia memiliki kesan yang tidak mengenakkan terhadap suasana sekolah, yang pertama misalkan mungkin Engka tinggal kelas karena merasa bosan atau jenuh suasana sekolah sehingga bermalas malasan. Yang kedua mungkin saja ia korban dari perilaku bullying yang marak terjadi di sekolah sekolah sekolah.

 

Belum ada Komentar untuk "Bedah Buku "ENGKA""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel