Bedah Buku "Muhammad Sang Kekasih 1000 Hikmah Di Balik Sejarah Hidup Nabi"

 



Bedah buku : Kamis, 26 Januari 2022


Muhammad Sang Kekasih


Pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah merupakan hari kelahiran sosok sang pemimpin dunia yang menorehkan panji - panji kebenaran yang memberikan pencerahan terhadap ajaran - ajaran jahiliah ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf bin Qushai bin Kilab. Sosok pemimpin tersebut yang sedari kecilnya tidak pernah melihat wajah sang ayahanda karena beliau telah di panggil oleh sang Pencipta ketika dia masih berada di dalam kandungan.

Pasangan suami istri yakni Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahb merasakan kebahagiaan karena dikabarkan sang sosok pemimpin yang akan sangat berpengaruh terhadap dunia akan lahir dari keturunan mereka. Tak lama setelah itu Aminah pun mendapat kabar duka dari Harits bin Abdul Muthalib bahwa sang suami tercinta berpulang ke Rahmatullah tepat di hari ke 18 usia pernikahannya, beliau meninggal pada saat melakukan perjalanan dagang ke Syam.

Salah satu yang menantikan kelahiran bayi itu tidak lain adalah kakeknya Abdul Muthalib bin Hasyim, karena kehadiran sang cucu dianggap sebagai pengganti putranya. Abdul Muthalib bin Hasyim ketika dilahirkan dia diberi nama Syaibah karena ketika lahir sebagian rambut beliau itu berwarna putih sehingga dinamailah Syaibah (Usia Lanjut). Kemudian dikenal dengan Abdul Muthalib itu ketika sang ayahanda Hasyim bin Abd Manaf meninggal dunia kala itu Syaibah baru berusia 8 tahun kemudian Syaibah diasuh oleh pamannya yang bernama Al-Muthalib sehingga ketika memasuki kota Mekkah penduduk saat itu menganggap Syaibah adalah hamba sahaya dari Al-Muthalib sehingga dikenallah beliau sebagai Abdul Muthalib (hamba sahaya Al-Muthalib)

Salah satu tokoh yang juga menantikan kehadiran Muhammad adalah Ummu Aiman seorang hamba sahaya dari Abdullah bin Abdul Muthalib. Ummu Aiman bisa dikatakan ibu kedua setelah Aminah karena Ummu Aiman yang mengasuh Muhammad sampai dia menikah dengan Khadijah binti Khuwailid.

Jadi tanda kenabian Muhammad itu sudah ada ketika beliau sudah berada dalam kandungan ibundanya namun diperjelas ketika beliau melakukan perjalanan dagang ke Syam bersama dengan pamannya yang bernama Abu Thalib yang kala itu dalam perjalanannya melintasi sebuah gereja. Di gereja tersebut terdapat sebuah rahib yang bernama Buhairah yang sedang menunggu kabar mengenai nabi terakhir. Ketika Buhairah melihat kafilah Abu Thalib yang dinaungi oleh awan yang kemudian dipanggillah kafilah tersebut untuk makan bersama. Saat itu Buhairah berbincang dengan Muhammad dan ciri fisik Muhammad itu persis dengan ciri yang terdapat dalam kitab Buhairah sebagai nabi terakhir.

Dalam usia remaja Muhammad memang dia sudah mengenal dan cara² bertarung dikarenakan di usia remajanya pernah mengikuti perang yang bernama Al-Fijar. Kemudian di usia remajanya juga beliau pernah bergabung dengan beberapa organisasi yang salah satunya Pakta Al-Fudhul, organisasi ini bertujuan untuk melindungi orang² lemah, orang miskin, anak yatim, dan orang² luar yang sedang melakukan ibadah ke Mekkah.

Khadijah jatuh hati kepada Muhammad itu ketika beliau melaksanakan sayembara yang diadakan oleh Khadijah yang kemudian ditemani oleh seorang budak terpercaya Khadijah yang bernama Maisarah. Kemudian Maisarah menceritakan perjalanan Muhammad ketika memperdagangkan barang milik Khadijah saat itulah Khadijah binti Khuwailid menaruh perasaan terhadap Muhammad yang kemudian menikah dengan mahar sebanyak 20 ekor unta betina.

Dari pernikahan Muhammad dengan Khadijah itu melahirkan seorang putra pertama yang bernama Al Qasim, kemudian beberapa bulan setelah lahirnya putra pertama itu disusul putri pertamanya yang diberi nama Zainab. Khadijah kembali mengandung yang kemudian lahirlah seorang putri kedua mereka yang diberi nama Ruqayyah. Tak lama kemudian Khadijah merasakan akan mengandung kembali yang diharapkan adalah seorang putra namun yang lahir adalah seorang putri ke 3 yang kelak diberikan nama Ummu Kultsum. Kebahagiaan itu dilengkapi dengan lahirnya putri ke 4 mereka yang kelak hanya dialah yang mampu melanjutkan keturunan nabi yang dikenal Fathimah yang kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib dengan pernikahannya itu lahirlah Hasan dan Husain.

Itulah sedikit kisah seorang tokoh pembasmi ajaran² jahiliah mulai dari berada dalam kandungan sampai memiliki anak dan cucu.

Buku Muhammad Sang Kekasih merupakan buku yang ditulis oleh Ahmad Rofi' Usmani yang diterbitkan oleh Mizania pada tahun 2009.

Belum ada Komentar untuk "Bedah Buku "Muhammad Sang Kekasih 1000 Hikmah Di Balik Sejarah Hidup Nabi""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel