KELAS PENDIDIKAN "SEKOLAH BIASA SAJA"

KELAS PENDIDIKAN

"SEKOLAH BIASA SAJA"
Oleh Muhammad Rezki Anugrah

Sekolah dapat diartikan sebagai tempat belajar, tempat menimba ilmu, tempat berkelahi, tempat menemukan teman, dan menurut UUD sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Di dalam buku tersebut membahas sekolah yang bernama SALAM (Sanggar Anak Alam).

Ini bukan Sekolah Biasa Saja, Noer berpendapat bahwa sekolah adalah tempat untuk mencetak sumber daya manusia yang selanjutnya akan diperdagangkan. Semakin tinggi sekolah orang-orang dari desa maka semakin besaar hasratnya untuk meninggalkan desa. Paradigma masyarakat saat ini, yaitu orang-orang yang meninggalkan desa sebagai sebuah keniscayaan, artinya orang-orang ingin mendapatkan kehidupan yang layak. Kota mempunyai daya Tarik atau magnet yang kuat terhadap penduduk desa. Sehingga orang-orang yang bekerja di kota tidak akan mengabdi terhadap desanya. Desa dieksploitasi oleh perhutanan dan pertambangan. Mengapa demikian? Karena kita bisa mengambil contoh lahan sawah, lahan tersebut bisa saja dibeli oleh para pemilik perusahaan dan mengubah lahan tersebut untuk memperluas perusahaannya.

Proses orang-orang desa yang berpindah ke kota disebut urbanisasi. Urbanisasi ini menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk di kota dan kurangnya pengabdian orang desa kepada desanya sendiri. Oleh karena itu, dibentuklah sekolah yang dinamakan SALAM. Sistem pendidikannya berorientasi antara hubungan guru dengan murid. Anak-anak yang besekolah di SALAM, dibiarkan untuk melihat langsung objek pembelajarannya. Guru-guru disana ingin menanamkan rasa ingin tahu kepada murid-muridnya secara dan tidak di dikte langsung oleh guru, sehingga murid secara otodidak dalam proses pembelajaran.

Sudut Pandang dalam buku ini adalah mengenai sekolah yang memerdekakan. Sekolah menghantarkan siswa untuk menjadi diri sendiri. Sekolah mengembangkan potensi dari anak itu sendiri tanpa memaksa anak tersebut harus menguasai semua mata pelajaran yang ada  di sekolah tersebut dan tanpa diperintah.

Sekolah “SALAM” didirikan oleh Toto Rahardjo dengan dasar Pendidikan Tidak Perlu Pergi-Pergi, Cukup di sana Saja. Proses pendidikan melibatkan anak secara langsung, seperti anak diikutsertakan dalam pembuatan kurikulum dan kurikulum tersebut lahir dalam metodr pembelajarannya dilaksanakan di alam, seperti di pinngiran sawah. Sekolah “SALAM” memberikan kenyamanan kepada anak agar memperoleh kesenangan dalam belajar yang nyata, factual dan berwujud.

Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa sekolah berasal dari kata Latin yaitu “schola” yang artinya waktu luang. Banyak definisi-definisi sekolah yang dibahas dalam buku, diantaranya adalah “ Sekolah adalah Taman” artinya sekolah adalah tempat yang nyaman dan tenang untuk belajar, “Sekolah adalah Perusahaan” , “Sekolah Tidak Mencetak Batu Bata” , dan “Sekolah Bukan Kompetisi Unggul-Unggulan”.

Proses belajar di “SALAM” dimulai dari menulis yang terbagi atas dua bagian yaitu yang pertama membaca (aksara) yang tersirat dan tersurat yang kedua menghitung (angka) yang tersirat dan tersurat. Setelah menulis, maka ada yang dinamakan peristiwa kemudian ilistrasi mengenal yang terbagia atas, ilmu hayat, ilmu sosial, ilmu bumi, teknologi, dan ilmu alam.

Belum ada Komentar untuk "KELAS PENDIDIKAN "SEKOLAH BIASA SAJA""

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel