Literasi - Hijablicious : PART 1, Perjuangan Hidup

Literasi - Hijablicious : PART 1, Perjuangan Hidup

Dengan Hijab, Prestasi Naik Berkali Lipat
By: Nina Septiani

     Seorang perempuan bernama Nina Septiani yang berusia 23 tahun masih berjuang untuk meraih mimpinya dengan kerja keras. Dia merasa kehidupannya saat ini bisa dibilang bahagia, dan bersyukur atas segala yang ia miliki dan tidak ia miliki. Dia percaya kehendak Allah lebih baik. 

     “When I did not achieve what I wanted in life.. Please, ya Allah.. remind me that your plan is better than my dreams; though I will not stop dreaming and fighting for my desires”

     Hijab yang pertama kali Nina kenakan pernah ia ragukan karena masalah yang sifatnya duniawi, kini justru memberikan rezeki yang begitu besar hingga tidak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

     Hijab telah menjaganya dari segala hal negatif, menjadikannya pribadi yang lebih baik dan membantu Nina secara otomatis melakukan seleksi terhadap berbagai kesempatan kerja yang silih berganti mendatanginya sehingga ia tetap berada di jalur yang diridhai-nya.

     Hijab bukanlah sesuatu yang Nina harapkan pada awalnya, Ia mengenakan hijab saat masih SMP. Saat SMP Nina aktif disetiap kegiatan bersifat akademis ataupun nonakademis di sekolahnya. Nina berhasil menorehkan prestasi dalam kegiatan Drum Band dan busana yang ia kenakan pada saat itu busana yang ketat, minim, dan membuatnya lupa kewajiban Muslimah untuk menutup auratnya.

     Hingga suatu hari, ayahnya datang dan menasehatinya dan memintanya untuk mulai mengenakan hijab dan pada saat itu Nina masih merasa sangat berat untuk mulai mengenakan hijab. Akhirnya ayahnya memberikan keringanan dengan mengenakan hijab selang-seling setiap harinya. Hingga akhirnya, Nina mulai merasa tidak nyaman bila menanggalkan hijabnya.

     Sesuatu yang awalnya berat dan dilakukan dengan setengah hati, bisa berubah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan dengan sepenuh hati. 

     Di Jakarta Nina memilih Universitas Al-Azhar, di kampus ia tetap mengenakan hijab. Dengan berhijab ia merasa bisa mendapatkan sahabat-sahabat yang tulus dan apa adanya. Usaha keras Nina tidak sia-sia, dia selalu memiliki IPK diatas 3,5 dan tetap bisa kuliah sambil bekerja. Meski uang yang dihasilkannya tidak terlalu banyak, dia merasa puas karena hasil pekerjaannya dan membuat orang tuanya bangga.

     Nina menyadari betul bahwa dengan berhijab ternyata rezekinya masih tetap mengalir. Bahkan dia bisa lebih dihargai dengan hijab yang dia pertahankan tersebut.

     Setelah lulus, dia mengikuti ajang pencarian Duta Lingkungan. Dari puluhan semifinalis, dia lolos sebagai 1 dari 20 finalis. Dan dia menanamkan dalam hati, tidak menangpun tidak masalah. Dengan ajang ini dia mendapatkan pengalaman untuk bisa melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan menarik dengan hijab yang sehari-hari dia pakai.

     Nina juga pemenang The World Muslimah Beauty 2012. Saat itu dia benar-benar tidak menyangka akan menang. Dari awal tidak pernah ada perasaan akan menang. Hanya pengalaman yang ingin dia dapat. Sejak itu dia sadari kita tidak boleh ragu dengan kelebihan yang kita miliki. Kita harus yakin bisa memberi manfaat untuk orang banyak dengan kemampuan yang kita miliki. Yang harus kita lakukan adalah terus belajar dengan cara apa pun yang Allah ridhai, tanpa harus saling menjatuhkan. Merangkul lawan adalah langkah yang tepat. 

     Jangan terlalu peduli kata orang yang berusaha menjatuhkan saat kita mulai mendapatkan kebahagiaan. Jalani sesuatu dengan kenyamanan yang kita miliki dan nilai-nilai kebenaran yang harus kita terapkan.

Belum ada Komentar untuk "Literasi - Hijablicious : PART 1, Perjuangan Hidup"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel