PANDEMIK COVID-19
Awal tahun 2020, dunia digemparkan munculnya sebuah virus baru yang mengakibatkan kota Wuhan, salah satu ibukota yang ada di Provinsi Hubei, Tiongkok, harus di-lockdown. Lockdown pertama kali diusulkan oleh salah satu ilmuwan Epidemiologis China, Dr. Zhong Nanshan, yakni upaya untuk memaksa masyarakat agar tetap berada di rumah untuk mencegah penyebaran virus ini karena menurutnya, virus ini dapat menular dari manusia ke manusia. Sebanyak 495 kasus yang terkonfirmasi pada hari dimana otoritas setempat memulai lockdown. Tidak ada yang pernah memprediksi bahwasanya penyebarannya hingga kini meliputi 203 Negara/wilayah, 638.146 kasus, dan jumlah kematian oleh virus ini sebanyak 30.039 jiwa.
Pada tanggal 11 Februari, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama resmi dari virus ini dengan sebutan COVID-19, kependekan dari Coronavirus disease 2019 yakni sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Corona yang baru ditemukan. Virus ini menyerang system pernapasan mengakibatkan gangguan pada system pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Orang yang memiliki imunitas yang rendah seperti orang tua dan anak bayi sangat mudah untuk terserang. Orang tua juga yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis dan kanker lebih memungkinkan berkembangnya penyakit serius.
Termasuk Indonesia, pada tanggal 2 Maret lalu, Bapak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama yang dialami oleh warganya sejumlah dua orang. Dua orang ini ditetapkan positif COVID-19 melalui tes yang dilakukan pihak rumah sakit dan sebelumnya pernah berkontak langsung dengan WNA yang juga positif terkena COVID-19. Sampai sekarang tanggal 30 Maret, jumlah kasus melonjak hingga 1414 kasus dengan detail pasien yang sembuh sebanyak 75 orang dan yang meninggal sebanyak 122 orang.
Dalam lingkup Sulawesi Selatan, untuk sekarang ini data yang masuk website resmi Kementerian sebagai berikut :
1. Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 691 orang dengan detail:
- 596 orang (86,3%,) masih dalam proses pemantauan.
- 95 orang (13,7%) telah selesai pemantauan.
2. Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 106 orang dengan detail:
- 95 orang (89,6%) dirawat.
- 8 orang (7,5%) sehat.
- 3 orang (2,8%) meninggal.
3. Positif terkena COVID-19 sebanyak 50 orang dengan detail:
- 45 orang (90,0%) dirawat.
- 0 orang (0,0%) sembuh.
- 5 orang (10,0%) meninggal.
Khususnya di Kabupaten Wajo, data yang tercatat untuk saat ini sebagai berikut :
1. Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 37 orang dengan detail:
- 26 Orang (70,27%) masih dalam proses pemantauan.
- 11 orang (29,72%) telah selesai pemantauan.
2. Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 1 orang.
Adapun sebaran ODP di setiap Kecamatan yakni:
1. Kecamatan Tempe = 11 orang
2. Kecamatan Keera = 5 orang
3. Kecamatan Sajoanging = 5 orang
4. Kecamatan Tanasitolo = 4 orang
5. Kecamatan Bola = 4 orang
6. Kecamatan Belawa = 3 orang
7. Kecamatan Takkalalla = 2 orang
8. Kecamatan Majauleng = 2 orang
9. Kecamatan Pitumpanua = 1 orang
dan untuk satu orang PDP sedang diisolasi di RSUD Siwa.
Menyikapi kondisi di Sulawesi Selatan Sendiri yang mulai memprihatinkan, Gubernur Sul-Sel Nurdin Abdullah menerapkan beberapa kebijakan untuk melindungi warga yang dipimpin yakni social distancing. Mulai dengan menghentikan kegiatan belajar mengajar dari tingkat TK hingga Perguruan tinggi, serta juga menghimbau agar segala bentuk peribadatan atau kegiatan dengan mengumpulkan massa agar ditunda beberapa saat untuk membantu menekan penyebaran Virus COVID-19 itu sendiri.
Untuk itu, perlu ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam hal ini masyarakat ikut serta dalam mematuhi peraturan dan imbauan yang dilakukan oleh pemerintah.
Sosialisasi mengenai COVID-19 juga perlu digalakkan, mulai dari penyebarannya, gejala yang timbul hingga cara mengobati dan mencegah virus ini. Sosial media juga bisa menjadi instrumen yang bisa membantu dalam penyebaran informasi. Hasil maksimal yang diinginkan sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat adalah penghargaan yang menunjukkan bahwa kebersamaan kita mampu melawan COVID-19.
Sosialisasi mengenai COVID-19 juga perlu digalakkan, mulai dari penyebarannya, gejala yang timbul hingga cara mengobati dan mencegah virus ini. Sosial media juga bisa menjadi instrumen yang bisa membantu dalam penyebaran informasi. Hasil maksimal yang diinginkan sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat adalah penghargaan yang menunjukkan bahwa kebersamaan kita mampu melawan COVID-19.
Jangan Lupa Ikuti Sosial Media Kami Untuk Mendapatkan Berita-Berita Ter-Update
Making Money - Work/Tennis: The Ultimate Guide
BalasHapusThe way you would หาเงินออนไลน์ expect from betting on the tennis matches of tennis is kadangpintar to bet on the septcasino player you like most. 토토 사이트 But you also need a different aprcasino