Kajian - Falsafah Berlembaga


Kajian - Falsafah Berlembaga


     Sebelum membahas lebih lanjut mengenai falsafah berlembaga, terlebih dahulu kita harus mengetahui sebenarnya apa definisi dari kata “Falsafah” dan “Berlembaga” itu sendiri. Menurut KBBI, falsafah artinya memikirkan dalam-dalam tentang sesuatu. Sedangakn berlembaga adalah mempunyai organisasi yang bersifat lembaga.

     Disini kita sudah mengetaui definisi dari masing-masing kata tersebut yaitu falsafah dan berlembaga. Lalu bagaimana pengertiannya jika kedua kata ini digabungkan menjadi falsafah berlembaga? Falsafah berlembaga sebenarnya melekat secara hakiki pada manusia. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari manusia telah berlembaga. Berlembaga dalam keluarga, terjadinya pembagian peran seperti ayah termasuk divisi pendanaan dan ibu divisi konsumsi, mereka menjalin hubungan emosional dan koordinasi. Namun yang akan kita kaji lebih mendalam pada kesempatan ini yaitu berlembaga dalam kehidupan mahasiswa

Maka terlebih dahulu kita harus mengetahui apa peran mahasiswa?

1. Agent of Change
     Mahasiswa sebagai motor penggerak untuk masyarakat, yang nantinya akan memiliki peran sebagai pelaku perubahan. Tapi yang dimaksud dalam hal ini bukan sebagai pahlawan yang datang dengan gagah membela kebenaran yang semata-mata hanya suap kapitalis. Jadi mahasiswa diharapakan menjadi mahasiswa yang memiliki sikap kritis dan sebagai penegak keadilan.

2. Social Control
     Mahasiswa sebagai social control yang seharusnya menumbuhkan jiwa kepeduliaan social terhadap masyarakat. Karna mahasiswa yang nantinya akan sebagai penghubung lidah antara pemerintah dan masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol sosial misalkan terjadi kebusukan kebusukan yang dilakukan dan menindas masyarakat kelas bawah, maka mahasiswa sudah selayaknya membela.

3. Iron Stock
     Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada.

     Mahasiswa sangat berperan penting dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, sehingga mahasiswa di himbau untuk berlembaga, dengan berlembaga mahasiwa dapat mengembangkan kemampuan public speaking yang nantinya sebagai penunjang daya nalar kritis mahasiswa untuk mengkritisi keresahan yang ada.

     Tidak dapat dipungkiri kalau pada saat tertentu, dalam konteks tertentu, dapat muncul sebuah problem dalam sebuah lembaga. Hal yang negatif jika terus dibiarkan maka akan mengakibatkan hal negatif yang lain, karna kondisi yang negatif tanpa ditangani dan dipecahkan akan meningkatkan pandangan yang semakin negatif. Maka dari itu mesti adanya penanganan dengan salah satu cara yaitu menumbuhkan rasa kecintaan dalam lembaga itu sendiri. Karna dengan rasa cinta dapat melahirkan perilaku dan tindakan yang selalu berlandaskan dengan tujuan organisasi dan beriringan dengan nilai nilai yang dianut dalam organisasi. Selain dari itu, untuk mengatasi problem yang terjadi dalam suatu lembaga seharusnya dilakukan suatu musyawarah untuk mencapai suatu mufakat.

Belum ada Komentar untuk "Kajian - Falsafah Berlembaga"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel