Kajian Keislaman: Eksistensi Tuhan dan Tauhid

 


Editor: Krismayana Ibrahim

Topik utama kajian ini adalah Tauhid , yang didefinisikan sebagai keesaan Tuhan. Namun, sebelum membahas Tauhid, pemateri merasa perlu untuk merefleksi dan membuktikan keberadaan Tuhan terlebih dahulu.

Pemateri mengajak para peserta untuk berdiskusi tentang bukti keberadaan Tuhan. Diskusi tersebut mengarah pada konsep Sebab Awal atau Penyebab Pertama. Argumen yang diangkat adalah bahwa segala sesuatu yang ada di dunia, termasuk manusia, ada karena diciptakan oleh sesuatu yang lain. Rantai sebab-akibat ini harus memiliki titik awal. Titik awal ini adalah sesuatu yang ada dengan sendirinya tanpa diciptakan, dan inilah yang disebut Tuhan.

Konsep 'Sembah' dan 'Tunduk'

Diskusi kemudian beralih ke makna 'sembah' dan 'tunduk' kepada Tuhan. Pemateri mempertanyakan apakah 'menyembah' hanya sebatas ritual ibadah seperti salat. Ia menyatakan bahwa menyembah Tuhan (sembah) haruslah berdasarkan pemahaman akan kebesaran-Nya. Karena kita memahami kebesaran-Nya, maka kita tunduk dan patuh kepada-Nya. Kemudian muncul pertanyaan apakah kita boleh tunduk kepada selain Tuhan.

Seorang peserta berpendapat bahwa kita boleh tunduk untuk menghormati orang tua, karena mereka juga tunduk kepada Tuhan.

Pemateri menanggapi dengan membedakan antara tunduk dan sujud. Ia berargumen bahwa tunduk berarti mematuhi dan mengikuti segala perintah , sementara sujud adalah tindakan fisik. Kisah malaikat dan jin yang diperintahkan untuk sujud kepada Nabi Adam bukanlah perintah untuk tunduk, melainkan hanya sujud. Oleh karena itu, tunduk yang sejati mengikuti setiap perkataan hanya boleh dilakukan kepada Tuhan.

Di akhir diskusi, pemateri menyebutkan bahwa ada pembagian dalam konsep Tauhid, meskipun ia menekankan bahwa Tuhan pada hakikatnya tidak terbagi. Ia menyebutkan :

1. Tauhid Rububiyah adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Pemilik, dan Pengatur alam semesta. Ini mencakup kepercayaan bahwa hanya Allah yang memberikan rezeki, memberikan manfaat, dan menolak mudarat bagi seluruh makhluk-Nya.

2. Tauhid Uluhiyah adalah pengesaan Allah dalam segala bentuk peribadahan atau penyembahan. Ini berarti hanya Allah SWT yang berhak disembah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam ibadah. Contoh ibadah yang termasuk dalam kategori ini adalah salat, puasa, zakat, dan lain-lain.

3. Tauhid Asma wa Sifat adalah keyakinan bahwa Allah memiliki nama-nama yang baik (Asmaul Husna) dan sifat-sifat yang sempurna. Mengesakan Allah dalam hal ini berarti meyakini bahwa nama dan sifat-sifat-Nya adalah unik dan tidak ada makhluk lain yang menyamai-Nya.

Meskipun ketiga jenis tauhid ini dijelaskan secara terpisah, ketiganya saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Andi Rafli

Belum ada Komentar untuk "Kajian Keislaman: Eksistensi Tuhan dan Tauhid"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel