Seminar Kebudayaan
Seminar Kebudayaan dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Wajo sebagai rangkaian dari salah satu kegiatan Kemah Budaya 2020 yang telah terlaksana mulai tanggal 13 Februari 2020 lalu. Khusus kegiatan seminar ini dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Februari 2020 yang diikuti oleh peserta Kemah Budaya 2020 didampingi oleh pembinanya masing -masing selain itu ada juga tamu undangan lainnya. Dalam Seminar Kebudayaan tersebut menghadirkan Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos, M. Si. , Dr. Muhlis Hadrawi, S.S, M. Hum , dan Andi Rahmat, S.Sos, M.Si.
Bupati Wajo, Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos, M. Si. membawakan materi tentang “Peran Pemerintah Daerah pada Dunia Pendidikan dalam Membentuk Karakter Generasi Muda dan Perumusan Kurikulum Muatan Lokal”. Beliau mengatakan bahwa pendidikan karakter sangatlah berperan dalam era globalisasi. Orang yang paham akan nilai-nilai dan budaya, pasti jauh lebih terhormat dibandingkan dengan orang yang tidak paham akan hal tersebut. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat diperlukan sebab kita perlu membangun karakter yang ada di bangsa ini, apakah itu melalui kurikulum, metode, sarana prasarana dan lainnya. Menurut beliau kita perlu menguasai era digital dan era revolusi saat ini agar kita tidak tertinggal dengan yang lainnya.
Dr. Muhlis Hadrawi, S.S, M. Hum selaku Ketua Departemen Sastra Daerah Universitas Hasanuddin membawakan materi “ Dibuang, Sayang, Dilupakan, Jangan! Strategi Vitalisasi Budaya Lokal. Sesuai dengan materi yang dibawakan, beliau mengatakan bahwa saat ini diera milenial ini, anak –anak merasa terganggu dengan bahasanya. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan Bahasa bugis hanya 48,50% dimana presentasi ini tidak mencapai setengah persennya. Penggunaan Bahasa bugis dirumah, misalnya suami istri mungkin hanya 10% yang bisa. Selain itu, Bahasa daerah yang tidak dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, maka akan punah dengan mudah. Maka, harus dipikirkan bagaimana merancang adanya pembelajaran bahasa Bugis di Bone, Soppeng, Wajo, dan sebagainya untuk pendidikan SD, SMP, dan SMA. Kehilangan Bahasa Bugis ini adalah kehilangan budaya karena Bahasa adalah cerminan jiwa dari manusianya. Mengajarkan Bahasa bugis dalam sekolah maka mampu membuat anak berpikir lebih cepat. Inilah yang harus disadari, untuk melestarikan bahasa.
Andi Rahmat, S.Sos, M.Si.selaku founder Sempugi membawakan materi tentang “Pentingnya Nilai Budaya dalam membentuk Karakter Generasi Muda”, beliau mengatakan bahwa nilai budaya adalah salah satu sarana untuk menjaga sistem pendidikan. Budaya itu sangat luas dan perlu dikumpulkan serta dikaji. Setelah itu budaya ini diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu perlu kajian-kajian yang mendalam untuk membentuk karaktek yang diterapkan dalam pendidikan formal dan nonformal. Yang paling penting adalah menelaah segala kepahaman dengan kebudayaan. Dan nilai budaya juga sangat penting dalam muatan local yang sangat berpengaruh dalam pembentukan moral generasi muda. Menurut beliau, kita perlu mendorong kecintaan terhadap lokalitas yang kita punya seperti makanan khas dan lagu tradisional.
Dengan pelaksanaan seminar ini diharapkan budaya kita dapat dilestarikan terutama dikalangan generasi muda yang merupakan genersi penerus bangsa.
Jangan Lupa Ikuti Sosial Media Kami Untuk Mendapatkan Berita-Berita Ter-Update
Belum ada Komentar untuk "Seminar Kebudayaan"
Posting Komentar